Cara Mudah dan Murah Menuju Kyoto ala Backpacker : Day 0 Persiapan dan Panduan Sebelum Keberangkatan

Sebelumnya...


Pada bulan Oktober 2017 lalu, gue beserta keluarga, yaitu nyokap, adik, dan keponakan berkesempatan untuk berkunjung ke negeri sakura, Jepang, sekaligus juga bersilaturahmi ke rumah kakak gue yang kebetulan memang tinggal di sana. Kami pun merasa beruntung, sebab, segala kerepotan kami untuk mengurus ini itu selama di sana jadi berkurang, karena beberapanya sudah di-handle oleh kaka gue, Alhamdulillah, hehe.

Dengan memanfaatkan moment ini, gue dan adik gue berinisiatif merencanakan untuk berkunjung juga ke tempat/daerah wisata yang menjadi unggulannya di Jepang. Lalu, Kyoto-lah yang menjadi pilihan kami. Ke Kyoto, kami memutuskan hanya pergi berdua saja (gue dan adik gue), karena ibu dan keponakan gue, sudah mempunyai rencana tersendiri dengan kaka gue, jadi, sementara waktu, kami terbagi 2 tim, hehe.

Bisa dibilang, planning ke Kyoto ini gue rencanain sangat dadakan dan singkat banget, karena gue baru mulai memutuskan untuk ke sana pun pada saat H-3 sebelum keberangkatan gue ke Jepang. Pada saat itu juga, berbagai macam problema mengenai bagaimana-bagaimananya perihal Kyoto mulai bermunculan di kepala gue, seperti halnya ;

1. Menggunakan transportasi apa untuk menuju ke sana?
2. Kisaran berapa untuk biaya transportasinya?
3. Di lokasi mana yang menjadi tempat tujuan akhir gue nanti?
4. Di mana gue harus bermalam/menginap dan bagaimana caranya?
5. Mau ke mana aja nantinya?

Oke, baiklah, gue coba untuk memilah dan me-resolved satu-satu, gue buat perkiraan aja, semoga akurat, hehe.

Menggunakan transportasi apa untuk menuju ke sana?

1. Shinkansen

Untuk hal ini, dari berbagai sumber yang gue baca, sebenarnya sangat direkomendasikan menggunakan kereta cepatnya Jepang alias shinkansen, sangat direkomendasikan tentu karena keefisienan waktu tempuh perjalanannya, tidak sampai 3 jam perjalanan, gokil! tetapi ongkos untuk sekali jalan (one way) per orangnya juga tidak main-main, kalo dirupiahkan bisa di kisaran Rp. 1.200.000,- s/d Rp. 1.500.000,- . Jujur, gue ga sanggup! wkwkwk. Pilihan menggunakan shinkansen terpaksa gue coret. Maaf, anda kemahalan, hahaha.

2. Bus

Setelah itu, gue coba mencari info transportasi lainnya, lalu salah satu teman gue menyarankan menggunakan bus, walaupun lama perjalanannya sekitar 10 jam, lebih lama ketimbang menggunakan shinkansen, tapi tentunya dengan biaya yang jauh lebih murah, dan gue tertarik.

Bus yang gue gunakan pada saat itu adalah Willerexpress,. Bagaimana cara mendapatkan tiketnya? cukup dengan melakukan reservasi online pada situs resminya Willerexpress, lalu pilih lokasi keberangkatan dan tujuan, setelah itu pilih metode pembayaran yang diinginkan, seperti halnya menggunakan credit card atau payment point di supermarket, semisal Circle-K, Family Mart, atau Lawson, gue pun memilih melakukan pembayaran di Lawson, hanya dengan menginformasikan booking number kepada petugas kasir, bayar, lalu cetak. Cukup mudah dan ga membingungkan.

Kisaran berapa untuk biaya transportasinya?

Jika sudah menentukan pilhan menggunakan transportasi apa, semisalnya bus, saran dari gue, pesanlah tiket pulang pergi sekaligus juga, hanya untuk mengantisipasi resiko sold out. Harga tiket bus yang gue dapat pada saat itu di harga 4400 Yen atau sekitar Rp. 580.000,- per orang untuk berangkatnya aja, semua harga tergantung pada persediaan yang ada, jadi, bisa lebih  murah, atau lebih mahal, hehe. Tapi, terbilang lumayan murah, ketimbang menggunakan shinkansen yang hampir 2 kali lipat harganya, hehe.

Perlu dicatat, menyenangkannya, hampir semua tempat wisata yang berada di Kyoto sudah terjamah dan sudah terintegrasi langsung oleh transportasi publik, seperti city bus dan kereta. Jika ingin melakukan bepergian ke banyak tempat-tempat wisata selama full day dengan transportasi selain kereta, kami menyarankan gunakanlah One Day Pass Ticket dan dapat dibeli dengan harga 900 Yen atau sekitar Rp. 118.000,- untuk harga dewasa. One Day Pass ini meng-cover untuk beberapa jenis transportasi, seperti Kyoto City Subway, Kyoto City Bus, Kyoto Bus, dan Keihan Bus. Jadi, jika dihitung-hitung, cara ini akan jauh lebih hemat.

Di lokasi mana yang menjadi tempat tujuan akhir gue nanti?

Awalnya gue sempat ngerasa bingung dan bener-bener engga tau harus berangkat dari mana, turun di mana, dan nama lokasinya apa, karena yang gue tahu cuma kata "Tokyo to Kyoto" aja, hehe. Setelah gue mampir pada situs reservasi bus Willerexpress tersebut, kebingungan gue hilang, semua bisa gue gambarkan, di lokasi mana gue berangkat dan turunnya nanti. Pilihan rute yang gue pilih adalah "Ikebukuro sunshine bus terminal (Sunshine city (bunka kaikan) 1F) - Kyoto station". Untuk lokasi keberangkatan, nantinya bisa disesuaikan saja dengan lokasi terdekat kita, karena terdapat banyak pilihannya, dan untuk lokasi tujuan di Kyoto, sepertinya hanya di Kyoto Station aja, jadinya ga bakal bikin bingung, hehe.

Di mana gue harus bermalam/menginap dan bagaimana caranya?

Jepang adalah salah satu negara maju yang biaya hidupnya serba mahal dan bisa bikin over budget banget alias bikin dompet kering, mulai dari makanan, transportasi, biaya retribusi tempat wisata, dan tentunya juga penginapan. Hal inilah yang bikin mental gue down kalo diharuskan untuk mencari hotel atau penginapan di sana. Pikir gue, untuk biaya makan aja sudah mahal, apalagi hotel/penginapan, semuanya pasti serba mahal. 

Saat gue iseng mondar-mandir ke beberapa situs pemesanan hotel, sampailah gue pada salah satu situs, yaitu Booking.com dan memang kebetulan banget gue ditemui harga yang cocok dan dengan kriteria hotel yang gue mau juga, ga banyak mikir lagi, langsung gue booking dengan metode pembayaran pay at hotel, yeah! Harga untuk 1 malamnya 6300 Yen atau sekitar Rp. 375.000,- per orang dan per malamnya, cukup terjangkau, dan kantong masih aman, hehe.

Seperti yang gue sebutkan di atas, "kriteria hotel", yap, dalam pencarian hotel atau penginapan di Kyoto ini, gue mempunyai beberapa kriteria, yaitu ;

1. Mencari hotel/penginapan yang low budget
2. Mencari hotel/penginapan yang lokasinya dekat dengan stasiun Kyoto
3. Mencari hotel/penginapan yang terdapat wifi gratissss

Gue sadar, dari ketiga itu akan sangat membantu gue selama berada di Kyoto, seperti halnya ;

1. Hotel/penginapan dengan biaya yang murah dapat menekan budget, sehingga lebih hemat dalam pengeluaran biaya selama trip.
2. Hotel/penginapan yang berlokasi dekat dengan stasiun Kyoto dapat memudahkan akses untuk menuju ke stasiun atau sebaliknya, sehingga gue akan lebih mudah dan fleksibel ketika akan bepergian menggunakan kereta.
3. Hotel/penginapan yang terdapat wifi gratis sangat bermanfaat dan membantu, untuk menunjang kebutuhan penggunaan akses internet.

Alhamdulillah, untuk ketiganya dapat terpenuhi. Kuncinya, harus getol cek-cek terus, hehe.

Mau ke mana aja nantinya?

Ketika beberapa hal yang lainnya sudah bisa terjawab dan tahu, task yang terakhir adalah "Mau ke mana aja nantinya?", untuk hal yang ini sepertinya ga usah dibingungkan, karena cukup dengan googling dan memasukkan kata kunci "tempat wisata di kyoto", sekejap, langsung muncul apa-apa aja dan beserta tentang bagaimana cara untuk menuju lokasi tersebut. Cara inilah yang gue terapkan pada saat di sana ketika sudah kehabisan ide mau ke tempat mana lagi, wkwkwk.

Perlu dicatat, menyenangkannya, hampir semua tempat-tempat wisata yang berada di Kyoto sudah terjamah dan sudah terintegrasi oleh transportasi publik, seperti city bus dan kereta. Biar ga bingung dan ga lupa tiap-tiap titik lokasi di sana, baiknya gunakanlah travel map yang bisa didapat gratis di tempat-tempat public transportation atau pada saat membeli One Day Pass Ticket.

Persiapan selesai

Setelah semuanya siap dan sudah dipelajari dengan matang, tinggal menunggu hari keberangkatannya. Ga sabar untuk memulainya, akankah menarik? atau biasa aja? hemmm. Tulisan perjalanan berikutnya akan gue lanjutkan kembali pada artikel selanjutnya, hehe.